SEGMEN
ANTERIOR MATA
Segmen
anterior adalah bagian terdepan dari mata. Terdiri dari:
1.
Palpebra
Merupakan
lipatan tipis yang terdiri atas kulit, oto, dan jaringan fibrosa, yang
berfungsi melindungi struktur-struktur mata yang rentan. Dipersarafi oleh
nervus cranial facialis (VII) dan fungsinya adalah untuk menutup palpebra.
Penyakit pada palpebra:
Ø
Jenis Blefaritis
(bentuk):
a.
Hordeolum
-
infeksi
kelenjar di palpebra.
-
Kelenjar
meibom terkena > hordeolom interna
-
Kelenjar
Zeis / Moll terkena > hordeolom eksterna
Etiologi :
-
Infeksi
stafilokok > streptococus aureus
Gejala :
-
Nyeri
bila ditekan
-
Merah
-
Kelopak
mata bengkak
-
Menonjol
ke kulit/permukaan konjungtiva
Pengobatan :
-
Kompres
hangat 3-4 kali sehari 10-15 menit
-
Insisi
dan drainase bahan purulen
-
Salep
antibiotik pada saccus conjuntivalis tiap 3 jam
-
Antibiotik
sistemik jika selulitis
b.
Kalazion
Radang granulamatosa pada kelenjar
meibom yang tersumbat.
Gejala dan tanda:
-
Tidak
terasa sakit
-
Berkembang
beberapa minggu
-
Awalnya
radang ringan dan tidak ada nyeri tekan
-
Mengarah
ke permukaan konjungtiva
Pengobatan: Eksisi bedah
c.
Blefaritis
Skuamosa
Pada bulu mata ada skuama/krusta, bila dikupas
tidak terjadi luka, merupakan peradangan kelopak yang mengenai kelenjar kulit
di daerah bulu mata.
Etiologi:
-
Pada mata panas
-
Gatal
-
Ada sisik yang halus pada kelopak mata
-
Penebalan margopalpebra disertai
madarosis (bulu mata rontok)
Terapi:
-
Dibersihkan dengan sampo bayi
-
Dikasih salep mata dengan steroid rendah
-
Memperbaiki gaya hidup
d.
Blefaritis
Ulserative
Peradangan di tepi kelopak disertai
tukak pada kelopak. Akibat infeksi dari kuman staphylococcus. Terdapat keropek
yang berwarna kekuning-kuningan yang bila diangkat akan terlihat ulkus yang
kecil dan mengeluarkan darah disekitar bulu mata.
Terapi:
-
Antibiotic: gentamisin, basitrasin,
sulfasetamid.
-
Hygiene yang baik
-
Sangat penting diberikan vitamin
e.
Blefaritis
Angularis
Akibat infeksi staphylococcus di tepi
kelopak atau di sudut kelopak, mendekati kantus. Mengakibatkan gangguan fungsi
fungtum lakrimal. Terapi: diberi sulfa (kloranfenicol) dan tetrasiklin.
f.
Blefaritis
Bakterial
Infeksi
pada kelopak ini dari mulai ringan sampai berat. Etiologi disebabkan
streptococcus. Terapi: diberi antibiotic dan kompres basah dilanjutkan dengan
kompres hangat.
g.
Blefaritis
Sebore
Terjadi pada laki-laki usia 50 tahun, mata kotor,
panas dan rasa kelilipipan.
Gejala:
-
Sekretnya keluar dari kelenjar meibom
-
Air matanya berbusa pada kantus
-
Pada kelopak mata bias berbentuk:
kalazion, hordeolum, madarosis, dan jaringan keropen.
h.
Meibomianitis
Biasanya merupakan infeksi pada kelenjar
meibom yang akan mengakibatkan tanda peradangan lokal pada kelenjar.
Ø
Blefaritis Virus:
a.
Herpez
Zoster
Isi
airnya besar-besar.
Gejala:
ü Rasa
sakit pada daerah yang terkena demam, ada vesikel (isi air), dan infitrat (air
dan nanah)
ü Menyerang
persarafan
Terapi: diberi analgetik dan salep
aksikoplin serta obatnya aksikoplin tablet.
b.
Herpes
Simplek
ü Isi
airnya lebih kecil, memerah dan gatal
ü Pengobatan
sama seperti herpes zoster yaitu obatnya salep aksikoplin dan obatnya
aksikoplin tablet.
c.
Vaksinia
Akan terdapat kelainan pada kelopak
berupa kustula dengan identasi bagian sentral.
d.
Moluskum
Kontagiosum
ü Pada
kelopak mata ada benjolan yang biasanya terletak di tepi kelopak biasanya
disertai kelainan konjungtivitis (tidak ada granula, virus) atau trakoma
(mempunyai granula, virus)
ü Terapi:
tidak ada yang spesifik atau dilakukan ekstirvasi benjolan.
Ø
Blefaritis Jamur:
a.
Infeksi
Superfisial
ü Infeksi
jamur pada kelopak superficial
ü Terapi:
·
Grisionulvin tablet 0,05 mg atau 1mg
dengan pola makan 3x1, sealama 2 minggu samapai gejala turun
·
Menggunakan nistatin topical dengan
dosis 100000 unit/gram
b.
Blefaritis
Pedikulasis
Penderita dengan higen yang buruk akan
bersarang kutu pada pangkal silia di daerah megalopalpebra. Terapi boleh
diberikan salep pigosstikmin.
Ø
Alergi Kelopak
a.
Dermatitis
Kontak
ü Penyebabnya
dalah bahan yang berkontak pada kelopak mata dengan berjalanya waktu dan
berkurang.
ü Terapi:
·
Membersihkan kelopak dengan air garam
dan air hangat
·
Diberi salep yang mengandung steroid
b.
Blefaritis
Urtikaria
ü Tanda-tanda
gatal
ü Etiologi:
masuknya obat atau makanan pada pasien yang rentan
ü Terapi:
·
Obat yang berhubungan dengan steroid
tidak boleh lama, paling lama 2 minggu
·
Diberi obat anti histamin
Ø
Kelainan Kelopak
a.
Trikiasis
ü Bulu
mata yang mengarah pada bola mata mengakibatkan menggosoknya kornea dan
konjungtiva
ü Komplikas:
trakoma, sikatrik dan trauma kelopak yang lain
ü Gejala:
·
Konjungtivanya kemotik dan hiperemik
·
Biasanya terjadi erosi kornea ada
·
Trakofatik, ada ulkus, ada lakrimal
ü Terapi:
·
Epilasi (pencabutan bulu mata)
·
Untuk estetika bedah plastik
b.
Entropion
ü Hampir
mirip trikiasis
ü Keadaan
melipatnya kelopak mata bagian tepi atau margopalpebra terarah dalam sehingga
bulu mata menggeser jaringan konjungtiva dan kornea atau sering disebut
trikiasis.
ü Etiologi:
·
Karena terbentuknya jaringan parut
·
Biasanya akibat kerusakan mekanik
·
Adanya sikatrik dan adanya spasme
ü Terapi:
operasi plastik
c.
Ektropion
ü Merupakan
kelainan posisi kelopak mata dimana tepi kelopak mata membeber atau mengarah
keluar sehingga bagian dalam kelopak mata atau konjungtiva tarsal berhubungan
langsung engan dunia luar. Tidak jarang terjadi lagopthalmus sehingga akan terjadi konjungtivitis dan keratitis.
ü Etilogi:
kelainan bawaan dan paralitik (kelumpuhan) ditemukan pada dewasa, adanya spasme
atau kejang.
ü Gejala:
mata merah dan meradang serta air matanya berlebihan
ü Terapi:
bedah plastik
d.
Laghoptalmus
ü Suatu
keadaan dimana kelopak mata tidak dapat menutup mata dengan sempurna akibatnya
trauma konjungtiva dan kornea, sehingga konjungtiva dan selaput bening menjadi
kering dan terjadi infeksi dapat dalam bentuk konjungtivitis atau keratitis
ü Etiologi:
·
Terbentuknya jaringan parut dan sikatrik
yang menarik kelopak
·
Biasanya bisa dilihat pada orang
yangkoma kormea tidak ada reflek mengedip
·
Biasanya ditemukan pada pasien histeris,
trauma, lelah, anak yang sehat masih bayi
e.
Ptosis
ü Dimana
keadaan kelopak mata atas tidak dapat diangkat atau terbuka sehingga celah
kelopak mata menjadi lebih kecil dibandingkan dengan keadaan normal
ü Etiologi:
o
Tidak berfungsinya atau lumpuhnya
muskulus levator palpebra (nervus ke III)
o
Karena disebabkan kelainan kongenital
mengakibatkan amblyopia (pengkaburan penglihatan tanpa kerusakan otot)
f.
Koloboma
kelopak
ü Merupakan
kelainan congenital kelopak, dimana terlihat celah kelopak pada bagian tengah ½
nasal atas
ü Kadang
ada sekelompok jaringan yang menghubungkan koloboma dengan kelopak
ü Etiologi:
tidak sempurnanya menutup celah embrional parsial
ü Terapi:
operasi plastik
g.
Pseudoptosis
ü Merupakan
kelainan pada kelopak mata sehingga kelopak tidak dapat bergerak atau diangkat
ü Mengakibatkan
bola mata tertutup oleh kelopak mata
ü Terapi:
berdasarkan penyebab
h.
Trauma
Kelopak
ü Kelopak
yang mengalami trauma biasanya terjadi oedema (pembengkakan) dan ekimosis
(perdarahan)
ü Terapi:
Kompres dingin pada 40 jam pertama akan mengurangkan gejala, kemudian baru
diteruskan dengan kompres hangat
2.
Konjungtiva
Konjungtiva adalah membran
tipis bening yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata dan dan menutupi
bagian depan sklera (bagian putih
mata), kecuali kornea. Konjungtiva
bertanggung jawab untuk menjaga kelembaban mata.
Penyakit pada konjungtiva adalah:
a.
Iritasi
Konjungtiva
ü Trauma
ü Alergi
ü Rangsangan
setempat oleh benda asing
b.
Konjungtivitis
Penyakit mata merah (konjungtiv
itis) disebabkan oleh bakteri atau virus, sehingga termasuk penyakit menular. Penularan penyakit ini bisa melalui kontak langsung dengan penderita, misalnya tempat tidur bekas istirahat penderita mata merah kemudian kita tempati untuk tidur, sehingga secara tidak sengaja akan menularkan virus penyakit tersebut kepada orang kedua yang menempati kamar tidur tersebut. Atau bisa juga penularan terjadi melalui barang – barang bekas dipakai penderita penyakit mata merah (konjungtivitis) seperti handuk, kaca mata atau lainnya. Meski demikian, kontak mata atau mengobrol tidak akan menyebabkan terjadinya penularan seperti yang disangka sebagian orang.
ü Gejala:
Penyakit
mata merah (konjungtivitis) pada umumnya dimulai dengan gejala awal mata
memerah serta terasa gatal dan bengkak. Meski tidak sakit, namun sangat
mengganggu seperti terganjal oleh bulu mata atau oleh benda kecil atau partikel
kecil dan rasanya sangat gatal. Selain itu, mata juga mengeluarkan cairan dari
mata berwarna putih, kuning ataupun hijau serta bening. Penyakit mata merah
(konjungtivitis) bisa saja hanya menyerang sebagian mata kanan saja atau bagian
kiri saja. Tetapi biasanya konjungtivitis ini menyerang dua – duanya baik mata
sebelah kanan maupun mata sebelah kiri dikarenakan infeksi menular.Penyakit
mata merah pada umumnya tidak akan berdampak pada penurunan ketajaman pada
penglihatan seseorang.
ü Terapi:
·
Apa bila seseorang mengalami sakit mata merah,
usahakanlah tetap birdiam diri di rumah, banyak istirahat serta jangan dulu
beraktifitas agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain.
·
Lakukan
pengompresan pada mata yang terkena mata merah tersebut dengan menggunakan air
dingin atau bongkahan es batu agar dapat meredakan pembengkakan mata.
·
Sedangkan
untuk mengurangi rasa gatal pada mata, bisa dengan memercikkan air hangat pada
mata merah tersebut, serta jangan digaruk atau dikucek.
·
Cairan
yang biasanya keluar dari mata bisa dilap atau dibersihkan dengan lap hangat
atau orang tua bisa saja membersihkannya dengan menggunakan kapas serta air
hangat, jika penderitanya masih anak – anak.
·
Segera
gunakan salep antibiotik apabila penyakit mata merah (konjungtivitis) tersebut
penyebabnya adalah bakteri.
·
Untuk
mencegah iritasi lebih parah, bersihkan terlebih dahulu tangan yang akan
digunakan untuk meneteskan obat tetes mata maupun salep antibiotik.
·
Hindari
penggunaan obat tetes mata atau salep secara bersamaan.
·
Bagi
orang lain, usahakanlah jangan dulu melakukan kontak langsung dengan penderita
mata merah baik menyentuhnya secara langsung maupun meminjam barang – barang
bekas dipakai penderita, agar tidak tertular penyakitnya.
c.
Pteregium
ü Merupakan
membran berbentuk segitiga dengan puncak di daerak kornea. Kalau sclera gatal
akan menjadi merah dan membentuk membrane.
ü Penyebab:
akibat debu yang mauk ke mata dan kena gesekan angin
d.
Penguekula
Merupakan bercak kekuningan dan menonjol terletak di
temporal dan nasal. Biasanya di nasal kornea dimana konjungtiva banyak
berhubungan dengan debu, penderita ini biasanya dewasa mulai umur 20 tahun.
e.
Psiodopteregium
Perlekatan konjungtiva pada kornea (bawaan lahir
kalau ayahnya penderita sivilis) disebabkan kurkus dan kalau terjadi luka
bakar.
f.
Litiasis
Merupakan pengumpulan hasil metabolisme dari epitel
sehingga permukaan epitel kelihatan berkelok-kelok kadang berubah menjadi keras
dan dapat bekerja sebagai benda asing sehingga terasa seolah-olah ada pasir
pada kornea mata dan dapat menimbulkan kerusakan pada kornea. Obatnya
pentokain.,
g.
Ecchymosis
Tampak bercak muda atau merah tua tanpa atau
disertai peadangan mata, karena trauma. Disebabkan oleh pertusis (batuk yang
berdahak), konjungtivitis (peradangan pada mata), operasi, mengangkat benda
yang sangat berat.
Terapi
1:
·
Diberikan kompres dingin pada hari ke-1
dan ke-2 lalu diberikan kompres hangat pada hari ke-3 dan ke-4
·
Pada waktu hari ke-1 dan ke-2 pembekuan
darah menyebar, kalau kering dikasih kompres air hangat biar tidak membeku
Terapi
2:
·
Gumpalan darah kalau tidak bisa
dihilangkan dilakukan eksisi
·
Boleh dikasih anti pendarahan (vitamin
K), kalu pembekuan darah tidak berhenti dikasih obat.
h.
Dry
Chatarrh
ü Etiologi:
·
Akut: rangsangan lokal seperti debu,
udara, cahaya, alergi, penyerta influenza
·
Menahun: orang yang memakai kacamata
salah
·
Trikiasis
·
Blefaritis
·
Banyak minum alcohol
ü Tanda-tanda
umum:
Penderita mengeluh, matanya panas,
kering, cepat berair mata, mudah lelah mata, palpebra berat, silau.
ü Pengobatan:
berdasrkan penyebab, cuci mata dengan boor water 0,5 % 2x3 pencucian
i.
Argirosis
Merupakan kelainan yang berupa bercak hitam coklat
yang menetap pada konjungtiva korniks atau konjungtiva bulbi pada bagian bawah
j.
Simblefaron
Perlengketan antara konjungtiva vorniks dan
konjuntiva vorniks dan konjungtiva bulbi mengenai sampai ke kornea disebabkan
oleh trauma (kec
elakaan lalu lintas dan kebakaran) dan peradangan.
3.
Kornea
Kornea adalah selaput bening mata yang
dapat menembus cahaya, dan merupakan jaringan penutup bola mata sebelah depan
yang terdiri dari :
ü Lapisan
epitel
ü Lapisan
bowman
ü Jaringan
stroma
ü Membrane
descememt
ü Lapisan
endotel
Kelainan
kornea adalah:
a.
Megalokornea
Keadaan
kornea membesar.
b.
Mikrokornea
Keadaan
kornea mengecil, lama-lama terjangkit penyakit glaucoma.
c.
Kista
Dermoid
Tumor
pada kornea, sejak lahir sudah ada, dapat diambil pada umur 2-3 tahun.
d.
Vaskularisasi
kornea
Pembesaran
kornea diakibatkan pembesaran pembuluh darah dari sclera.
e.
Oedema
kornea
Oedema kornea adalah bertambahnya cairan dalam
stroma kornea yang diakibatkan oleh pemakaian lensa kontak yang tidak benar.
ü Gejala
Oedema Kornea
o
Oedema tinggi
§ Silau
saat melihat lampu
§ Kurang
nyaman saat memakai lensa kontak
§ Visus
atau kemampuan melihat menurun
§ Terasa
ada kabut dan ada sumber pelangi saat melihat cahaya
o
Oedema Ringan
§ Tidak
ada keluhan
ü Tanda
Oedema Kornea
o
Oedema ringan: ada streak atau garis
bila diperiksa pada slitlamp
o
Oedema tinggi: ada folds atau lekukan
pada kornea jika dilihat menggunakan slitlamp
o
Oedema sangat Tinggi: Kejernihan kornea
akan menghilang
ü Tindakan
o
Ganti lensa kontak dengan yang daya
tembus oksigennya tinggi seperti rgp dan silicon hidrogel
o
Kurangi waktu pemakaian
o
Gunakan lensa kontak yang disposable dan
daily wear
f.
Keratitis
Peradangan
pada kornea.
·
Penyebab
-
Cedera jika goresan benda mengenai
permukaan salah satu kornea mata atau menembus kornea, keratitis tanpa infeksi
bias terjadi. Tetapi, jika bakteri atau jamur dapat mengakses permukaan yang
rusak tersebut akan menyebabkan iritasi.
-
Terkontaminasi lensa kontak bakteri,
jamur, atau parasit, khususnya parasit mikroskopis acanthamoeba kadang menghuni
permukaan lensa kontak dan mencemari kornea, sehingga menghasilkan keratitis
menular.
-
Virus seperti herpes dan virus yang
menyebabkan klamidia dapat menyebabkan keratitis
-
Terkontaminasi air bakteri dan jamur
dalam air, terutama di lautan, sungai, danau, dan kolam air panas, bias masuk
ke mata ketika anda sedang berenang atau mandi dan akan mengakibatkan
keratitis.
·
Gejala
-
Mata kemerahan
-
Sakit mata
-
Kesulitan membuka kelopak mata anda
karena sakit atau iritasi
-
Penglihatan kabur
-
Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia)
-
Pembengkakan di sekitar mata
-
Perasaan bahwa ada sesuatu yang di mata
·
Terapi
Pengobatan
infeksi keratitis bervariasi, tergantung pada penyebab infeksi. Untuk keratitis
yang disebabkan bakteri yang ringan, obat tetes mata antibakteri efektif
mengobati infeksi. Jika infeksi sedang sampai berat, Anda mungkin harus minum
antibiotik oral untuk menyingkirkan infeksi. Anda mungkin juga perlu untuk
menggunakan obat tetes mata kortikosteroid untuk mengurangi peradangan
keratitis bakteri. Keratitis yang disebabkan oleh jamur biasanya memerlukan
obat tetes mata antijamur dan obat antijamur oral. Dan jika virus yang
menyebabkan infeksi, obat tetes mata antivirus dan obat antivirus oral mungkin
efektif.
4.
Sclera
Sclera
adalah adalah lapisan luar mata yang berwarna putih, berserat, tembus cahaya,
elastis dan mengandung kolagen,
permukaan sclera licin.
Kelainan pada sclera
adalah:
a.
Episkleritis
ü Banyak
dijumpai pada anak perempuan berumur 20-70 tahun dan anak laki-laki 20-50
tahun.
ü Keluhanya
·
Fotophobia (penglihatan ganda)
·
Nyeri tekan
·
Matanya kering
ü Cara
pengobatan:
·
Dengan kompres hangat pada kelopak mata
untuk meredakan nyeri
·
Berikan analgetik
·
Tetrasiklin 0.5mg, tetapi tidak untuk
ibu hamil
·
Sendosetrol 0.5mg ditetes pada waktu
siang dan malam.
b.
Skleritis
ü peradangan
sclera
ü mengenai
pada seluruh sclera
ü biasanya
rasa sakit yang sangat hebat sehingga kalau sembuh bias kambuh
ü nyeri
tekan, ada ulserasi, ada ulkus (luka terbuka).
5.
Iris
Iris atau Selaput Pelangi merupakan
jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa.
Jaringan ini tersusun atas serabut otot sirkuler dan radial. Di bagian ini terdapat
pigmen yang mengatur warna mata, artinya warna pada mata kita sekarang adalah
Iris atau Selaput Pelangi. Fungsinya mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata
dengan mengatur ukuran pupil.
Kelainan
pada iris adalah:
Heterochromia disebabkan oleh berubahnya
jumlah pigmen atau melamin pada mata. Biasanya terjadi akibat keturunan,
perdarahan pada mata, glaucoma, dll.
a.
Heterochromia
penuh
Kondisi dimana warna kedua matanya bener-bener beda.
menunjukkan pola iris mata kanan
berbentuk bintang.
b.
Heterochromia
sebagian
Kondisi
dimana warna salah satu matanya bener-bener beda.
6.
Pupil
Pupil adalah celah bundar di tengah iris. Pupil
merupakan tempat lewatnya cahaya yang menuju ke retina. Pupil berfungsi tempat jalan masuk
cahaya ke dalam rongga mata. Pupil dapat melebar dan dapat juga menyempit.
Pupil menyempit ketika cahaya terang dan membesar ketika cahaya redup. Pupil adalah lubang kecil di
tengah iris yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam bola
mata. Bila cahaya terlalu terang, pupil akan mengecil, dan sebaliknya bila
gelap pupil akan membesar. Besar-kecilnya pupil dibentuk oleh iris.
Kelainan Pada pupil adalah:
a.
Miosis
Ukuran
pupil lebih kecil dari normalnya.
b.
Midriasis
Ukuran
pupil lebih besar dari normalnya.
Pupilnya
lebih dari satu disebabkan oleh pernah dilakukan operasi pada mata.
Mohon ijin mengambil gambar
BalasHapus