MENJAGA
DAN MERAWAT KESEHATAN KULIT
SECARA
TRADISIONAL
A.
Definisi
Kulit
adalah bagian terluar dari tubuh manusia maupun hewan lainnya. Kulit sangat
berguna untuk melindungi tubuh dari panas, dingin, dan sebagai perespon rasa
sakit supaya kita bisa menghindari sumber rasa sakit tersebut. Selain itu,
kulit juga merupakan salah satu bagian dari sistem
ekskresi pada manusia.
- Epidermis
-
Lapisan
Tanduk
-
Kulit
Ari
-
Lapisan
Malpighi
- Dermis
- Jaringan Ikat Bawah Kulit
- Syaraf
-
Perasa
Panas
-
Perasa
Sakit
-
Perasa
Dingin
-
Perasa
Sentuhan
-
Perasa
Tekanan
- Batang Rambut
- Kelenjar Minyak
- Kandung Rambut
- Pembuluh Darah
- Kelenjar Keringat
- Saluran Kelenjar Keringat
- Pori-Pori
- Otot Penegak Rambut
Kulit
yang sehat memiliki ciri :
- Kulit memiliki kelembaban cukup, sehingga terlihat basah atau berembun
- Kulit senantiasa kenyal dan kencang
- Menampilkan kecerahan warna kulit yang sesungguhnya
- Kulit terlihat mulus, lembut dan bersih dari noda, jerawat atau jamur
- Kulit terlihat segar dan bercahaya, dan
- Memiliki sedikit kerutan sesuai usia.
Pada
umumnya jenis kulit manusia dapat dikelompokkan menjadi :
- Kulit Normal
Kulit normal cenderung mudah
dirawat. Kelenjar minyak (sebaceous gland) pada kulit normal biasanya ‘tidak
bandel’, karena minyak (sebum) yang dikeluarkan seimbang, tidak berlebihan
ataupun kekurangan. Meski demikian, kulit normal tetap harus dirawat agar
senantiasa bersih, kencang, lembut Dan segar. Jika tidak segera dibersihkan,
kotoran pada kulit normal dapat menjadi jerawat. Selain itu kulit yang tidak
terawat akan mudah mengalami penuaan dini seperti keriput dan tampilannya pun
tampak lelah. Ciri-ciri kulit normal adalah kulit lembut, lembab berembun,
segar, bercahaya, halus dan mulus, tanpa jerawat, elastis, serta
tidak terlihat minyak yang berlebihan juga tidak terlihat kering.
2. Kulit Kering
Kulit kering memiliki ciri-ciri :
kulit halus tetapi mudah menjadi kasar, mudah merekah dan terlihat kusam karena
gangguan proses keratinisasi kulit ari, tidak terlihat minyak berlebihan
di daerah T yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi kelenjar keringat
dan kelenjar palit atau kelenjar minyak. Ciri lainnya yaitu mudah
timbul kerutan yang disebabkan oleh menurunnya elastisitas kulit Dan
berkurangnya daya kerut otot-otot, mudah timbul noda hitam, mudah bersisik, riasan
yang dikenakan tidak mudah luntur, reaktivitas dan kepekaan dinding pembuluh
darah terhadap rangsangan-rangsangan berkurang sehingga peredaran
darah tidak sempurna dan kulit akan tampak pucat, suram dan lelah.
3. Kulit Berminyak
Kulit berminyak banyak dialami oleh
wanita di daerah tropis. Karena pengaruh hormonal, kulit berminyak biasa
dijumpai pada remaja puteri usia sekitar 20 tahunan, meski ada juga pada wanita
usia 30-40 tahun yang mengalaminya. Penyebab kulit berminyak adalah karena
kelenjar minyak (sebaceous gland) sangat produktif, hingga tidak mampu
mengontrol jumlah minyak (sebum) yang harus dikeluarkan. Sebaceaous gland
pada kulit berminyak yang biasanya terletak di lapisan dermis,
mudah terpicu untuk bekerja lebih aktif. Pemicunya dapat berupa faktor
internal atau faktor eksternal.
4. Kulit Sensitif
Diagnosis kulit sensitif didasarkan
atas gejala-gejala penambahan warna, dan reaksi cepat terhadap rangsangan.
Kulit sensitif biasanya lebih tipis dari jenis kulit lain sehingga sangat peka
terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan alergi (allergen). Pembuluh darah
kapiler dan ujung saraf pada kulit sensitif terletak sangat dekat dengan
permukaan kulit. Jika terkena
allergen, reaksinya pun sangat cepat. Bentuk-bentuk reaksi pada kulit sensitif
biasanya berupa bercak merah, gatal, iritasi hingga luka yang jika tidak
dirawat secara baik dan benar akan berdampak serius.
5. Kulit campuran atau kulit kombinasi
Kulit kombinasi terjadi jika
kadar minyak di wajah tidak merata. Pada bagian tertentu kelenjar
keringat sangat aktif sedangkan daerah lain tidak, karena itu
perawatan kulit kombinasi memerlukan perhatian khusus.
Area kulit berminyak dirawat dengan perawatan untuk kulit berminyak dan di area
kulit kering atau normal dirawat sesuai dengan jenis kulit tersebut. Kulit
campuran memiliki ciri-ciri : kulit di daerah T berminyak sedangkan
di daerah lain tergolong normal atau justru kering atau juga sebaliknya.
Di samping itu tekstur kulit sesuai jenisnya yakni di area kulit berminyak
akan terjadi penebalan dan di area normal atau kering akan lebih tipis
B.
Menjaga
dan Merawat Kesehatan Kulit Secara Tradisional
Perawatan
tubuhsecara tradisional meliputi perawatan kulit tubuh yang dapat dilakukan
dengan perawatan harian (mandi). perawatan mingguan dapat dilakukan dengan
(Massage/pijat, perawatan lulur dan mandi berendam/mandi rempah-rempah),
perawatan khusus (perawatan payudara dan daerah kewanitaan) serta minum jamu
yang berfungsi untuk merawat kesehatan dan kesegaran kulit tubuh, relaksasi dan
menanggulangi masalah-masalah emosional.
a.
Perawatan
Harian ( MANDI )
Mandi setiap hari sangat penting
dilakukan agar kulit tubuh kita tetap sehat, terhindar dari kuman serta dapat
membantu untuk mencegah bau badan yang kurang sedap. Tubuh akan menjadi kotor
dan mengeluarkan banyak keringat setelah melakukan berbagai kegiatan
sehari-hari. Mandi dengan menggunakan sabun dapat membersihkan kulit dari
segala kotoran dan debu, sehingga setelah mandi tubuh akan lebih bersih, segar
dan sehat. Aktivitas mandi biasanya menggunakan sabun untuk membersihkan
kotoran yang melekat di tubuh. Saat menggosok tubuh dengan sabun lakukan
sedikit pijatan halus untuk pengelupasan dan membuang kulit tua dan mati.
Pengelupasan akan membuat kulit halus dan segar. Penggunaan sabun penting untuk
membersihkan kotoran dan debu dari permukaan kulit dan membunuh kuman yang
melekat di tubuh. Mandi dengan menggunakan air dingin akan membuat tubuh
menjadi segar dan jika mengunakan air hangat, otot akan lebih terasa lebih
nyaman dan rileks. Penggunaan sabun, peralatan mandi dan aktivitas mandi dapat
dijelaskan sebagai berikut :
·
Memilih
Sabun Mandi Sesuai Jenis Kulit
1. Sabun mandi untuk jenis kulit
kering
Gunakan
sabun yang mengandung banyak pelembab (moisturizer). Pilih sabun dengan pH
seimbang (pH balance), yakni sekitar 6-7 karena pH kulit kita asam, sekitar
4-6,5, sebaliknya hindari sabun dan sebagainya yang terlalu alkalis atau ber-pH
tinggi. Jika pH terlalu tinggi, mantel kulit akan terlepas. Mantel kulit
bersifat asam dan berfungsi mengikat air.
Lepasnya mantel kulit mengakibatkan fungsinya jadi terganggu sehingga
kulit jadi makin kering. Hindari sabun yang mengandung antiseptic atau belerang
karena akan membuat kulit semakin kering.
2. Memilih sabun untuk kulit normal
Secara umum, kulit normal tidak
terlalu bermasalah dengan pilihan sabun. Namun, sebaiknya pilih sabun yang
memiliki pH seimbang.
3. Sabun mandi untuk jenis kulit
sensitive
Untuk
kulit sensitive, hindari sabun dengan bahan tambahan yang merangsang timbulnya
alergi, seperti bahan penambah parfum. Sebagai alternative, sabun bayi sangat
bayi sangat baik karena sifatnya hypoalergic.
·
Alat
- Alat Mandi
Kegiatan
mandi bermanfaat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit. Agar khasiatnya
dapat dirasakan maksimal, cara mandi harus dilakukan dengan benar. Berbagai
peralatan mandi dapat digunakan untuk membantu menghilangkan kotoran yang
melekat di badan ketika mandi.
1.
Back
brush, berfungsi membersihkan dan menggosok bagian punggung.
2.
Body
brush, berfungsi mengangkat sel-sel kulit yang mati.
3.
Loofah,
Spons dengan tekstur lebih kasar dari shower puff. Baik jika digunakan sehabis
beraktivitas berat hingga kulit bersih sempurna.
4.
Shower
puff, bermanfaat menjangkau daerah belakang tubuh. Pilih bahan yang lembut.
Keuntungannya memudahkan mandi dan irit sabun.
5.
Spon,
untuk membersihkan tubuh dengan lebih seksama, tanpa membuat iritasi. Untuk
wajah gunakan spons khusus yang teksturnya lebih halus.
6.
Shower
cap, untuk menutup rambut agar terlindung dari cipratan air atau busa sabun.
7.
Batu
apung, berpungsi membersihkan bagian – bagian yang kasar, seperti tumit kaki,
lutut dan sikut tangan.
·
Cara
Mandi
Mandi
merupakan kegiatan perawatan tubuh dan kulit yang mempunyai banyak khasiat.
Cara mandi yang benar dapat memaksimalkan manfaat kegiatan mandi.
1.
Lakukan
kegiatan mandi sehari dua kali.
2.
Pilih
sabun mandi yang tepat sesuai jenis kulit dan tujuan pemakaiannya.
3.
Gunakan
sabun secara merata di seluruh bagian tubuh begitupun saat membilasnya.
4.
Tidak
ada perbedaan mendasar antara sabun cair (liquid soap) dengan sabun batangan
(solid soap). Pilihan keduanya, lebih karena pertimbangan fungsional
pemakaiannya, seperti alasan higienitas, ekonomis dan kepraktisan.
5.
Saat
mandi, gunakan air mengalir dari pada air bak untuk alasan higienitas.
6.
Simpan
sabun batangan di wadah yang bagian alasnya berlubang dan bagian atasnya
tertutup.
b.
Perawatan
Mingguan
Perawatan
mingguan sangat penting dilakukan guna untuk menyempurnakan perawatan
kesehatan, kebersihan dan kencatikan kulit tubuh yang tidak cukup dilakukan
dengan hanya melakukan perawatan harian (mandi) saja. Perawatan tubuh secara
tradisional ini dapat dilakukan dengan perawatan message (pijat), perawatan lulur,
mandi berendam (mandi rempah-rempah).
Persiapan yang
dilakukan sebelum melakukan perawatan tubuh adalah merapikan ruangan yang
bersih dan hygine, massage bed yang sudah ditata rapi, dan mempersiapkan semua
kebutuhan untuk melakukan perawatan tubuh secara tradisional, seperti:
mempersiapkan alat, lenan, bahan dan kosmetik. Alat yang diperlukan adalah meja
kecil, baskom, mangkuk dan kuas untuk lulur. Bahan dan lenan yang diperlukan
yaitu: kapas/tissue, handuk besar dan kecil, hair bendo, wash lap, alas untuk
meja kecil, kain/kamisol. Kosmetik yang diperlukan antara lain: minyak
essensial untuk message, lulur, rempah-rempah dan lotion.
Tahapan kontraindikasi perlu dilakukan
sebelum perawatan tubuh secara massage dilakukan, dengan tujuan untuk
mengetahui kelainan atau kelunakan yang ada di dalam tubuh klien. Dengan
kontraindikasi dapat ditentukan volume atau tekanan gerakan atau tekanan gerakan
pijat yang sesuai dengan kondisi tubuh atau bagian tubuh tertentu dari tubuh
klien tersebut. Pada kontraindikasi dapat dilakukan pemeriksaan antara lain :
a) Refleksi
dan relaksasi otot
Refleksi dan relaksasi otot dilakukan
dengan menyentuh, meraba dan menekan pada bagian-bagian tubuh sehingga dapat
diketahui apakah ada yang memar, bengkak, nyeri, penggumpalan jaringan lemak
atau selulit, tekstur kulit dan tonus susunan otot. Contohnya:
Thrombo-Phlebitis dan kondisi sejenis yaitu radang dari pembuluh darah vena.
Kulit di sekitarnya tampak kemerahan, panas, dan bengkak. Jika kulit sekitarnya
disentuh, terasa lembek dan sakit. Jika terbentuk gumpalan darah beku di dalam
vena, maka dengan pemijatan gumpalan tersebut akan bergerak dan bisa berakibat
fatal (kematian) jika menggumpal di dalam vena.
b) Temperatur
tinggi/Demam
Tubuh
dalam keadaan demam akan mengeluarkan toksin. Maka tidak dianjurkan melakukan
pemijatan, karena akan memicu produksi toksin di dalam tubuh.
c) Infeksi
Penyakit Kulit
Penyakit
kulit sejenis jerawat dan eksim tidak menular, bahkan akan sembuh dengan
menggunakan minyak esensial lavender. Pijat dilarang untuk permukaan kulit yang
menderita radang di bawah kulit seperti bisul.
d) Bekas
Luka atau Operasi Baru
Bekas
luka yang masih baru atau luka terbuka pada klien sebaiknya tidak dipijat pada
bagian tersebut.
e) Kondisi
Peradangan (Bursitis)
Gejala
di bagian peradangan adalah warna kemerahan, terasa panas, lunak dan sakit jika
disentuh dan sebaiknya bagian yang meradang tersebut dilarang dipijat.
f) Kanker
Pijat yang lembut
bermanfaat bagi para pasien kanker. Produksi hormon edorfin sebagai reaksi
pemijatan, dapat meredakan rasa sakit yang disebabkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar