Minggu, 13 April 2014

menjaga dan merawat kesehatan kulit


MENJAGA DAN MERAWAT KESEHATAN KULIT
SECARA TRADISIONAL


A.    Definisi
Kulit adalah bagian terluar dari tubuh manusia maupun hewan lainnya. Kulit sangat berguna untuk melindungi tubuh dari panas, dingin, dan sebagai perespon rasa sakit supaya kita bisa menghindari sumber rasa sakit tersebut. Selain itu, kulit juga merupakan salah satu bagian dari sistem ekskresi pada manusia.
  1. Epidermis
-          Lapisan Tanduk
-          Kulit Ari
-          Lapisan Malpighi
  1. Dermis
  2. Jaringan Ikat Bawah Kulit
  3. Syaraf
-          Perasa Panas
-          Perasa Sakit
-          Perasa Dingin
-          Perasa Sentuhan
-          Perasa Tekanan
  1. Batang Rambut
  2. Kelenjar Minyak
  3. Kandung Rambut
  4. Pembuluh Darah
  5. Kelenjar Keringat
  6. Saluran Kelenjar Keringat
  7. Pori-Pori
  8. Otot Penegak Rambut
Kulit yang sehat memiliki ciri :
  1. Kulit memiliki kelembaban cukup, sehingga terlihat basah atau berembun
  2. Kulit senantiasa kenyal dan kencang
  3. Menampilkan kecerahan warna kulit yang sesungguhnya
  4. Kulit terlihat mulus, lembut dan bersih dari noda, jerawat atau jamur
  5. Kulit terlihat segar dan bercahaya, dan
  6. Memiliki sedikit kerutan sesuai usia.
Pada umumnya jenis kulit manusia dapat dikelompokkan menjadi :
  1. Kulit Normal
Kulit normal cenderung mudah dirawat. Kelenjar minyak (sebaceous gland) pada kulit normal biasanya ‘tidak bandel’, karena minyak (sebum) yang dikeluarkan seimbang, tidak berlebihan ataupun kekurangan. Meski demikian, kulit normal tetap harus dirawat agar senantiasa bersih, kencang, lembut Dan segar. Jika tidak segera dibersihkan, kotoran pada kulit normal dapat menjadi jerawat. Selain itu kulit yang tidak terawat akan mudah mengalami penuaan dini seperti keriput dan tampilannya pun tampak lelah. Ciri-ciri kulit normal adalah kulit lembut, lembab berembun, segar, bercahaya, halus dan mulus,   tanpa jerawat, elastis, serta tidak terlihat minyak yang berlebihan juga tidak terlihat kering.
2.      Kulit Kering
Kulit kering memiliki ciri-ciri : kulit halus tetapi mudah menjadi kasar, mudah merekah dan terlihat kusam karena gangguan proses keratinisasi kulit ari, tidak terlihat  minyak berlebihan di daerah T yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi kelenjar keringat dan   kelenjar palit atau kelenjar minyak. Ciri lainnya yaitu mudah timbul kerutan yang disebabkan oleh menurunnya elastisitas kulit Dan berkurangnya daya kerut otot-otot, mudah timbul noda hitam, mudah bersisik, riasan yang dikenakan tidak mudah luntur, reaktivitas dan kepekaan dinding pembuluh darah terhadap rangsangan-rangsangan   berkurang sehingga peredaran darah tidak sempurna dan kulit akan tampak pucat, suram dan lelah.
3.      Kulit Berminyak
Kulit berminyak banyak dialami oleh wanita di daerah tropis. Karena pengaruh hormonal, kulit berminyak biasa dijumpai pada remaja puteri usia sekitar 20 tahunan, meski ada juga pada wanita usia 30-40 tahun yang mengalaminya. Penyebab kulit berminyak adalah karena kelenjar minyak (sebaceous gland) sangat produktif, hingga tidak  mampu mengontrol jumlah minyak (sebum) yang harus dikeluarkan. Sebaceaous gland  pada kulit berminyak yang biasanya terletak di lapisan   dermis, mudah terpicu untuk bekerja lebih  aktif. Pemicunya dapat berupa faktor internal atau faktor eksternal.
4.      Kulit Sensitif
Diagnosis kulit sensitif didasarkan atas gejala-gejala penambahan warna, dan reaksi cepat terhadap rangsangan. Kulit sensitif biasanya lebih tipis dari jenis kulit lain sehingga sangat peka terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan alergi (allergen). Pembuluh darah kapiler dan ujung saraf pada kulit sensitif  terletak sangat dekat dengan permukaan      kulit.  Jika  terkena  allergen, reaksinya pun sangat cepat. Bentuk-bentuk reaksi pada kulit sensitif biasanya berupa bercak merah, gatal, iritasi hingga luka yang jika tidak dirawat secara baik dan benar akan berdampak serius.

5.      Kulit campuran atau kulit kombinasi
Kulit kombinasi terjadi jika kadar  minyak di wajah tidak  merata. Pada bagian tertentu kelenjar keringat sangat aktif sedangkan daerah lain   tidak, karena itu perawatan kulit kombinasi memerlukan perhatian     khusus. Area kulit berminyak dirawat dengan perawatan untuk kulit berminyak dan di area kulit kering atau normal dirawat sesuai dengan jenis kulit tersebut. Kulit campuran memiliki ciri-ciri : kulit di daerah T berminyak  sedangkan  di daerah lain  tergolong normal atau justru kering atau juga sebaliknya. Di samping itu tekstur kulit sesuai jenisnya   yakni di area kulit berminyak akan terjadi penebalan dan di area normal atau kering akan lebih tipis

B.     Menjaga dan Merawat Kesehatan Kulit Secara Tradisional
Perawatan tubuhsecara tradisional meliputi perawatan kulit tubuh yang dapat dilakukan dengan perawatan harian (mandi). perawatan mingguan dapat dilakukan dengan (Massage/pijat, perawatan lulur dan mandi berendam/mandi rempah-rempah), perawatan khusus (perawatan payudara dan daerah kewanitaan) serta minum jamu yang berfungsi untuk merawat kesehatan dan kesegaran kulit tubuh, relaksasi dan menanggulangi masalah-masalah emosional.
a.      Perawatan Harian ( MANDI )
Mandi setiap hari sangat penting dilakukan agar kulit tubuh kita tetap sehat, terhindar dari kuman serta dapat membantu untuk mencegah bau badan yang kurang sedap. Tubuh akan menjadi kotor dan mengeluarkan banyak keringat setelah melakukan berbagai kegiatan sehari-hari. Mandi dengan menggunakan sabun dapat membersihkan kulit dari segala kotoran dan debu, sehingga setelah mandi tubuh akan lebih bersih, segar dan sehat. Aktivitas mandi biasanya menggunakan sabun untuk membersihkan kotoran yang melekat di tubuh. Saat menggosok tubuh dengan sabun lakukan sedikit pijatan halus untuk pengelupasan dan membuang kulit tua dan mati. Pengelupasan akan membuat kulit halus dan segar. Penggunaan sabun penting untuk membersihkan kotoran dan debu dari permukaan kulit dan membunuh kuman yang melekat di tubuh. Mandi dengan menggunakan air dingin akan membuat tubuh menjadi segar dan jika mengunakan air hangat, otot akan lebih terasa lebih nyaman dan rileks. Penggunaan sabun, peralatan mandi dan aktivitas mandi dapat dijelaskan sebagai berikut :
·         Memilih Sabun Mandi Sesuai Jenis Kulit
1.      Sabun mandi untuk jenis kulit kering
Gunakan sabun yang mengandung banyak pelembab (moisturizer). Pilih sabun dengan pH seimbang (pH balance), yakni sekitar 6-7 karena pH kulit kita asam, sekitar 4-6,5, sebaliknya hindari sabun dan sebagainya yang terlalu alkalis atau ber-pH tinggi. Jika pH terlalu tinggi, mantel kulit akan terlepas. Mantel kulit bersifat asam dan berfungsi mengikat air.  Lepasnya mantel kulit mengakibatkan fungsinya jadi terganggu sehingga kulit jadi makin kering. Hindari sabun yang mengandung antiseptic atau belerang karena akan membuat kulit semakin kering.
2.      Memilih sabun untuk kulit normal
Secara umum, kulit normal tidak terlalu bermasalah dengan pilihan sabun. Namun, sebaiknya pilih sabun yang memiliki pH seimbang.
3.      Sabun mandi untuk jenis kulit sensitive
Untuk kulit sensitive, hindari sabun dengan bahan tambahan yang merangsang timbulnya alergi, seperti bahan penambah parfum. Sebagai alternative, sabun bayi sangat bayi sangat baik karena sifatnya hypoalergic.
·         Alat - Alat Mandi
Kegiatan mandi bermanfaat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit. Agar khasiatnya dapat dirasakan maksimal, cara mandi harus dilakukan dengan benar. Berbagai peralatan mandi dapat digunakan untuk membantu menghilangkan kotoran yang melekat di badan ketika mandi.
1.       Back brush, berfungsi membersihkan dan menggosok bagian punggung.
2.       Body brush, berfungsi mengangkat sel-sel kulit yang mati.
3.       Loofah, Spons dengan tekstur lebih kasar dari shower puff. Baik jika digunakan sehabis beraktivitas berat hingga kulit bersih sempurna.
4.       Shower puff, bermanfaat menjangkau daerah belakang tubuh. Pilih bahan yang lembut. Keuntungannya memudahkan mandi dan irit sabun.
5.       Spon, untuk membersihkan tubuh dengan lebih seksama, tanpa membuat iritasi. Untuk wajah gunakan spons khusus yang teksturnya lebih halus.
6.       Shower cap, untuk menutup rambut agar terlindung dari cipratan air atau busa sabun.
7.       Batu apung, berpungsi membersihkan bagian – bagian yang kasar, seperti tumit kaki, lutut dan sikut tangan.
·         Cara Mandi
Mandi merupakan kegiatan perawatan tubuh dan kulit yang mempunyai banyak khasiat. Cara mandi yang benar dapat memaksimalkan manfaat kegiatan mandi.
1.       Lakukan kegiatan mandi sehari dua kali.
2.       Pilih sabun mandi yang tepat sesuai jenis kulit dan tujuan pemakaiannya.
3.       Gunakan sabun secara merata di seluruh bagian tubuh begitupun saat membilasnya.
4.       Tidak ada perbedaan mendasar antara sabun cair (liquid soap) dengan sabun batangan (solid soap). Pilihan keduanya, lebih karena pertimbangan fungsional pemakaiannya, seperti alasan higienitas, ekonomis dan kepraktisan.
5.       Saat mandi, gunakan air mengalir dari pada air bak untuk alasan higienitas.
6.       Simpan sabun batangan di wadah yang bagian alasnya berlubang dan bagian atasnya tertutup.
b.      Perawatan Mingguan
Perawatan mingguan sangat penting dilakukan guna untuk menyempurnakan perawatan kesehatan, kebersihan dan kencatikan kulit tubuh yang tidak cukup dilakukan dengan hanya melakukan perawatan harian (mandi) saja. Perawatan tubuh secara tradisional ini dapat dilakukan dengan perawatan message (pijat), perawatan lulur, mandi berendam (mandi rempah-rempah).
Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan perawatan tubuh adalah merapikan ruangan yang bersih dan hygine, massage bed yang sudah ditata rapi, dan mempersiapkan semua kebutuhan untuk melakukan perawatan tubuh secara tradisional, seperti: mempersiapkan alat, lenan, bahan dan kosmetik. Alat yang diperlukan adalah meja kecil, baskom, mangkuk dan kuas untuk lulur. Bahan dan lenan yang diperlukan yaitu: kapas/tissue, handuk besar dan kecil, hair bendo, wash lap, alas untuk meja kecil, kain/kamisol. Kosmetik yang diperlukan antara lain: minyak essensial untuk message, lulur, rempah-rempah dan lotion.
Tahapan kontraindikasi perlu dilakukan sebelum perawatan tubuh secara massage dilakukan, dengan tujuan untuk mengetahui kelainan atau kelunakan yang ada di dalam tubuh klien. Dengan kontraindikasi dapat ditentukan volume atau tekanan gerakan atau tekanan gerakan pijat yang sesuai dengan kondisi tubuh atau bagian tubuh tertentu dari tubuh klien tersebut. Pada kontraindikasi dapat dilakukan pemeriksaan antara lain :
a)      Refleksi dan relaksasi otot
Refleksi dan relaksasi otot dilakukan dengan menyentuh, meraba dan menekan pada bagian-bagian tubuh sehingga dapat diketahui apakah ada yang memar, bengkak, nyeri, penggumpalan jaringan lemak atau selulit, tekstur kulit dan tonus susunan otot. Contohnya: Thrombo-Phlebitis dan kondisi sejenis yaitu radang dari pembuluh darah vena. Kulit di sekitarnya tampak kemerahan, panas, dan bengkak. Jika kulit sekitarnya disentuh, terasa lembek dan sakit. Jika terbentuk gumpalan darah beku di dalam vena, maka dengan pemijatan gumpalan tersebut akan bergerak dan bisa berakibat fatal (kematian) jika menggumpal di dalam vena.
b)      Temperatur tinggi/Demam
Tubuh dalam keadaan demam akan mengeluarkan toksin. Maka tidak dianjurkan melakukan pemijatan, karena akan memicu produksi toksin di dalam tubuh.
c)      Infeksi Penyakit Kulit
Penyakit kulit sejenis jerawat dan eksim tidak menular, bahkan akan sembuh dengan menggunakan minyak esensial lavender. Pijat dilarang untuk permukaan kulit yang menderita radang di bawah kulit seperti bisul.
d)     Bekas Luka atau Operasi Baru
Bekas luka yang masih baru atau luka terbuka pada klien sebaiknya tidak dipijat pada bagian tersebut.
e)      Kondisi Peradangan (Bursitis)
Gejala di bagian peradangan adalah warna kemerahan, terasa panas, lunak dan sakit jika disentuh dan sebaiknya bagian yang meradang tersebut dilarang dipijat.
f)       Kanker 
    Pijat yang lembut bermanfaat bagi para pasien kanker. Produksi hormon edorfin sebagai reaksi pemijatan, dapat meredakan rasa sakit yang disebabkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar